Kenapa Jadi PNS? Kelak Agar Anakku Bangga

0


Assalamualaikum wr.wb

Langsung saja,

Aku ingin berbagi ceritaku menuju cpns 2019,

Sebelumnya perkenalkan namaku Lestari, anak pertama dari dua bersaudara. Lahir dari pasangan orang tua yang luar biasa hebat.

Sebelum aku lahir orang tuaku sempat di uji oleh Allah SWT berkali-kali gagal menimang buah hati hingga lahirlah aku sebagai anak pertama yang super disayang. Saking sayangnya aku tak diizinkan merantau ataupun bersekolah ditempat yang jauh dari mereka.

Ketika itu saya bertekad untuk meneruskan kuliah karena bapak ibuku sangat berharap aku menjadi seorang yang hebat dan bermanfaat dimasa mendatang. Sebenarnya waktu itu aku ditdaftarkan kuliah jalur bidik misi dari SMA disebuah perguruan tinggi negeri karena sewaktu SMA aku pernah menjadi siswa berprestasi (upz....bukan sombong yaa). Namun aku khawatir orang tuaku tak mampu membiayai kehidupan sehari-hariku di kota Apalagi hidup terpisah dari mereka bukanlah hal yang ku harapkan.

Akhirnya aku memilih kuliah di PTN terdekat yg biaya & jaraknya terjangkau dan mengambil jurusan PAI dengan harapan dapat bekal ilmu agama untuk kehidupan dunia dan akhirat. Yah meskipun agak keteteran mempelajarinya karena basic ku lulusan SMA umum yg mapel PAInya terbatas.

Karena semangatnya aku dapat beasiswa hingga semester 6, alhamdulillah lumayan bisa meringankan beban ortu meskipun blm dikatakan cukup. Waktu itu ayahku merantau ke berbagai kota sebagai buruh bangunan karena memang keluarga kami bukanlah keluarga yang berada sehingga perlu perjuangan keras utk bisa kuliah. Apalagi adikku sudah mulai masuk usia SMP.

Lulus kuliah aku bekerja sebagai guru honorer di sekolah terdekat sambil paruh waktu bimbel utk anak usia SD. Lumayanlah bisa memenuhi kebutuhan pribadiku. Orang tuaku tak pernah menuntut apapun dariku bahkan tak pernah mau ku beri sedikit rezeki dariku kalau dalam bentuk rupiah. 

Tahun 2018 aku ikut daftar CPNS dan gagal di SKB. Aku masih teringat betapa kecewanya kala itu mengingat perjuangan ibuku menemaniku menerjang hujan saat ikut tes SKB dan hanya modal GPS. tapi mereka tetap memberiku semangat. Saat itu aku berjanj pada diriku sendiri tahun depan jika ada kesempatan tak akan gagal lagi.

Tahun ini sejak mulai daftar dan tes SKD sudah kupersiapkan semuanya. Aku belajar materi SKD dari buku yang ku beli online dan belajar materi SKB dari grup premium yang di mentori oleh ustd ubay. Sebenarnya aku belajarnya biasa saja tidak terlalu menggebu2 karena selain takut kecewa seperti tahun lalu, tes SKB tahun ini aku sudah menikah dan sedang lemas sekali karena hamil muda. Namun suamiku selalu memberiku semangat dan mengingatkan bahwa apapun hasilnya kembali serahkan kepada Allah yang penting kita yakin dan berusaha maksimal.

Niatku ikut bimbel ini kalaupun tidak lolos cpns aku pasti dapat ilmu yang berguna karena wawasanku tentang islam memang sangatlah kurang dan aku tidak yakin sepenuhnya bisa lolos tahun ini.

Tapi mengingat keadaanku saat ini aku akan pindah ikut suami dan jauh dari ortu. Pasti aku akan jadi benalu untuk suami dan orang tua baruku. Kalau aku tetap jadi guru honorer ditempat ini harus kuliah lagi karena tidak linier sesuai jurusan. Kalaupun pindah ke tempat kerja yg  baru akupun tidak yakin. Aku ingin anakku kelak bangga padaku. Pikiranku kacau saat menjelang SKB...

Hingga akhirnya dua bulan terakhir menjelang SKB aku mulai belajar dengan sungguh-sungguh, mulai menambah porsi ibadahku. Ku serahkan semua padaNya. Dalam hati kecilku niatku adalah mendekatkan diri dan menyerahkan hidupku padaNya. Bukan semata-mata ingin lolos SKB. Pengetahuan yang ku dapat akan ku bagikan dengan dengan orang-orang disekitarku.

 

Detik-detik jelang SKB usia kehamilanku sudah 4 bulan dan kala itu waktu belajarku tersita untuk persiapan resepsi pernikahan yang akan di gelar 1 minggu setelah SKB.

Alhamdulillah tiba-tiba saja aku sudah sehat kala itu. Keluar dari ruangan SKB badanku terasa menggigil karena skorku jauh sekali dari skor SKD dulu. Aku langsung down dan pesimis. Tapi sekali lagi ku serahkan semua padaNya sehingga hatiku menjadi lebih tenang. Dan setelah melihat live skornya di youtube air mata tak mampu terbendung lagi.

Skorku yg sangat rendah masih bisa mengungguli rivalku. Sungguh ini keajaiban dari Nya.

Orang-orang disekitarku mengatakan aku sungguh beruntung tahun ini. Tahun ini aku berikan rezeki jodoh (suami yang super hebat dan perhatian), rezeki anak (insyaallah), dan rezeki menjadi CPNS yang pengumumanya tepat di bulan kelahiranku.

Harapanku semoga aku bisa menjadi PNS yang amanah, bisa menjadi panutan untuk anak-anakku kelak, dan bisa menjadi seseorang yang dibanggakan keluarga dan bermanfaat bagi semua orang. Gaji pertamaku akan kupersembahkan untuk orang tuaku.

Terima kasih ustad ubay atas motivasinya yang mengena banget di hati, semoga Allah membalas kebaikan ustad ubay dengan di permudah segala urusannya,

Mohon doanya ustad agar saya dilancarkan dalam persalinan nanti, dijadikan ASN yang amanah, dan jadi orang yang bermanfaat bagi semua orang.

Sekian cerita dari saya, mohon maaf karena saya memang tak pandai berkata-kata🤭

Wassalamualaikum wr.wb

===============================

©Copyright 

Tulisan ini merupakan Hak Cipta www.ubaybimbel.com

diperkenankan untuk membagikan, dengan syarat : 

  1. Tidak mengubah sedikitpun, 
  2. Mencantumkan link/sumber kami
  3. Harus ada ijin tertulis, jika ingin dimuat di media komersil

===============================

Untuk Informasi atau Registrasi Ubay Bimbel <klik di sini>

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)
To Top